Solusi pendidikan mengatasi yang tepat dan faktor yang mempengaruhi anak malas belajar | Tips Paten Membuat anak Rajin Belajar | Tips Jitu untuk Si Anak Malas Belajar
Pertama, Ayah Bunda, kita harus memberi perhatian yang proporsional. Ketika anak pulang sekolah, sebagai bentuk perhatian kita tanyakan kepada anak-anak kita hal-hal apa saja di sekolah atau kelas yang menyenangkan? Insya Alloh nanti anak-anak kita penuh antusias menceritakan dengan nada senang, wajah berbinar ceria, dan sebentar-bentar diiringi senyum dan canda tawa. Dan nanti closingnya kita akan sampaikan “ benar kan kata Bunda, belajar /sekolah itu menyenangkan, karena banyak teman, belajar bersama, ketemu bapak/Ibu guru, bertambah pintar dan istirahat bisa bermain bersam-sama teman, deh….jadi harus tambah semangat!” jangan lupa dampingi ketika anak kita belajar, mengerjakan PR atau ada tugas dari guru ya….
Tips Mengatasi Anak Malas Belajar yang Kedua, Ayah Bunda, kita harus membangun kedekatan hati dengan anak-anak kita, caranya bisa dengan ngobrol santai, bercanda ringan sambil menyelipkan pesan bahwa sekolah itu penting, belajar itu harus agar berprestasi, terus pentingnya jadi orang berilmu, serta ceritakan tokoh-tokoh hebat dunia yang sukses karena rajin membaca, rajin belajar, pintar, ulet, pantang menyerah, kreatif, dll sehingga mereka menjadi orang-orang sukses, hebat, terkenal, bermanfaat dan dikenal orang.
Ketiga,Doakan anak-anak kita. Ketika mereka tidur lelap, kita terbangun untuk sholat malam, bisa kita dekati mereka, kita elus dengan penuh cinta, setelah itu kita lakukan Hypnosleep dengan kata-kata bahwa “Ayah Bunda sangat menyayangimu, Nak ! Belajar yang rajin ya, karena belajar itu menyenangkan. Kamu harus terus belajar dan jangan bosan untuk belajar, karena belajar akan membuatmu menjadi pintar.”
Keempat, Mungkin kita perlu menata ulang ruang belajar anak agar anak lebih nyaman dan betah di ruang belajar dengan memperhatikan warna tembok yang cerah, lampu yang terang, meja belajar yang cukup luas, rak/lemari buku yang mudah dijangkau, hiasan yang mendukung, serta perlengkapan alat tulis yang lengkap.
Kelima, Dampingi ketika belajar di rumah. Tawarkan kepada anak, jika ada pelajaran yang sulit atau belum dipahami Bunda siap Bantu. Berikan buku-buku latihan soal, agar siswa tidak gamang ketika mengerjakan soal. Lengkapi dengan CD/DVD edukasi yang mendukung. Bangun komunikasi dengan guru di sekolah karena sesungguhnya kita adalah “the Dream Team.”
Keenam, Berikan Reward dengan kebaikan/prestasi sekecil apapun yang dilakukan oleh anak kita . Ayah Bunda reward tidak harus dengan hadiah mahal, barang berharga, atau memerlukan anggaran yang besar kok !. Tidak! Reward bisa dengan pelukan mesra, senyum tulus, acungan jempol, kata-kata hebat, bagus, luar biasa, Bunda bangga memilikimu, Nak, dll.
Ayah Bunda kita harus belajar dari sifat Alloh SWT , betapa Pengasih dan penyayangnya Dia kepada kita sebagai makhluknya. Baru niat baik sudah dicatat sebagai kebaikan dan disediakan pahala. Ketika niat baik itu kita laksanakan, Alloh lipatgandakan pahala kita. Tetapi ketika kita berniat jahat/buruk tidak dicatat sebagai sebuah dosa. Namun jika niat buruk itu kita laksanakan maka barulah disebut sebagai sebuah dosa.
Tapi ingat ya Bunda !, reward / hadiah dan hukuman itu memang seperti obat, harus sesuai dosis, jika tidak sesuai dosis maka akan menjadi overdosis dan bahkan menjadi racun. Jika kita terbiasa memberikan hadiah-hadiah mahal maka seiring umur bertambah maka tuntutan hadiah yang diminta anak kitapun semakin mahal dan bisa saja berlebihan, itu yang butuh kecerdasan kita sebagai orang tua. Jika memang harus memberikan sesuatu dalam bentuk barang atau hadiah pertimbangkan manfaatnya, keamanannya, sesuaikan dengan umur dan perkembangan berfikirnya, efek atau dampak dari hadiah tersebut, berikan di moment yang tepat sehingga lebih berkesan, dan jangan lupa hadiah sebaiknya dikemas dengan sangat menarik agar lebih terkenang dalam ingatan anak lebih lama.
Ayah Bunda yang budiman, hadiah tidak harus dalam bentuk benda atau hadiah ya ! Pendapat saya pribadi jika hadiah dalam bentuk kegiatan bersama yang menyenangkan itu lebih besar manfaat dan dampaknya akan terkenang lebih lama karena lebih mendekatkan hati, penuh kebersamaan, meningkatkan kualitas pertemuan. Jadi jalan santai bersama keluarga menyusuri pinggiran BKT dan pulangnya sarapan di kedai bubur ayam, atau mampir ke toko roti, itu juga sudah sangat luar biasa daripada ke puncak macet sepanjang jalan.
Namun jika ke-enam usaha di atas sudah kita laksanakan ternyata hasil /nilai belum memuaskan seperti yang kita harapkan, jangan putus asa Bunda, karena sesungguhnya hasil belajar anak-anak kita idealnya tidak hanya tergantung nilai angka tapi berbanding lurus dengan akhlak dan ibadahnya. Dan Insya Alloh seiring waktu berjalan tanggung jawab pribadi anak-anak kita akan tumbuh, kesadaran untuk belajar akan kuat, motivasi internalpun akan muncul. Jadi kita harus punya stok kesabaran dalam mendidik anak-anak kita. Insya Alloh jadi ladang kebaikan kita sebagai orang tua.
Tips Mengatasi Anak Malas Belajar yang Kedua, Ayah Bunda, kita harus membangun kedekatan hati dengan anak-anak kita, caranya bisa dengan ngobrol santai, bercanda ringan sambil menyelipkan pesan bahwa sekolah itu penting, belajar itu harus agar berprestasi, terus pentingnya jadi orang berilmu, serta ceritakan tokoh-tokoh hebat dunia yang sukses karena rajin membaca, rajin belajar, pintar, ulet, pantang menyerah, kreatif, dll sehingga mereka menjadi orang-orang sukses, hebat, terkenal, bermanfaat dan dikenal orang.
Ketiga,Doakan anak-anak kita. Ketika mereka tidur lelap, kita terbangun untuk sholat malam, bisa kita dekati mereka, kita elus dengan penuh cinta, setelah itu kita lakukan Hypnosleep dengan kata-kata bahwa “Ayah Bunda sangat menyayangimu, Nak ! Belajar yang rajin ya, karena belajar itu menyenangkan. Kamu harus terus belajar dan jangan bosan untuk belajar, karena belajar akan membuatmu menjadi pintar.”
Keempat, Mungkin kita perlu menata ulang ruang belajar anak agar anak lebih nyaman dan betah di ruang belajar dengan memperhatikan warna tembok yang cerah, lampu yang terang, meja belajar yang cukup luas, rak/lemari buku yang mudah dijangkau, hiasan yang mendukung, serta perlengkapan alat tulis yang lengkap.
Kelima, Dampingi ketika belajar di rumah. Tawarkan kepada anak, jika ada pelajaran yang sulit atau belum dipahami Bunda siap Bantu. Berikan buku-buku latihan soal, agar siswa tidak gamang ketika mengerjakan soal. Lengkapi dengan CD/DVD edukasi yang mendukung. Bangun komunikasi dengan guru di sekolah karena sesungguhnya kita adalah “the Dream Team.”
Keenam, Berikan Reward dengan kebaikan/prestasi sekecil apapun yang dilakukan oleh anak kita . Ayah Bunda reward tidak harus dengan hadiah mahal, barang berharga, atau memerlukan anggaran yang besar kok !. Tidak! Reward bisa dengan pelukan mesra, senyum tulus, acungan jempol, kata-kata hebat, bagus, luar biasa, Bunda bangga memilikimu, Nak, dll.
Ayah Bunda kita harus belajar dari sifat Alloh SWT , betapa Pengasih dan penyayangnya Dia kepada kita sebagai makhluknya. Baru niat baik sudah dicatat sebagai kebaikan dan disediakan pahala. Ketika niat baik itu kita laksanakan, Alloh lipatgandakan pahala kita. Tetapi ketika kita berniat jahat/buruk tidak dicatat sebagai sebuah dosa. Namun jika niat buruk itu kita laksanakan maka barulah disebut sebagai sebuah dosa.
Tapi ingat ya Bunda !, reward / hadiah dan hukuman itu memang seperti obat, harus sesuai dosis, jika tidak sesuai dosis maka akan menjadi overdosis dan bahkan menjadi racun. Jika kita terbiasa memberikan hadiah-hadiah mahal maka seiring umur bertambah maka tuntutan hadiah yang diminta anak kitapun semakin mahal dan bisa saja berlebihan, itu yang butuh kecerdasan kita sebagai orang tua. Jika memang harus memberikan sesuatu dalam bentuk barang atau hadiah pertimbangkan manfaatnya, keamanannya, sesuaikan dengan umur dan perkembangan berfikirnya, efek atau dampak dari hadiah tersebut, berikan di moment yang tepat sehingga lebih berkesan, dan jangan lupa hadiah sebaiknya dikemas dengan sangat menarik agar lebih terkenang dalam ingatan anak lebih lama.
Ayah Bunda yang budiman, hadiah tidak harus dalam bentuk benda atau hadiah ya ! Pendapat saya pribadi jika hadiah dalam bentuk kegiatan bersama yang menyenangkan itu lebih besar manfaat dan dampaknya akan terkenang lebih lama karena lebih mendekatkan hati, penuh kebersamaan, meningkatkan kualitas pertemuan. Jadi jalan santai bersama keluarga menyusuri pinggiran BKT dan pulangnya sarapan di kedai bubur ayam, atau mampir ke toko roti, itu juga sudah sangat luar biasa daripada ke puncak macet sepanjang jalan.
Namun jika ke-enam usaha di atas sudah kita laksanakan ternyata hasil /nilai belum memuaskan seperti yang kita harapkan, jangan putus asa Bunda, karena sesungguhnya hasil belajar anak-anak kita idealnya tidak hanya tergantung nilai angka tapi berbanding lurus dengan akhlak dan ibadahnya. Dan Insya Alloh seiring waktu berjalan tanggung jawab pribadi anak-anak kita akan tumbuh, kesadaran untuk belajar akan kuat, motivasi internalpun akan muncul. Jadi kita harus punya stok kesabaran dalam mendidik anak-anak kita. Insya Alloh jadi ladang kebaikan kita sebagai orang tua.
sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/06/cara-jitu-agar-anak-tidak-malas-belajar-616146.html